pengaruh globalisasi pada perilaku anak zaman sekarang
PENGARUH
GLOBALISASI
PADA
PERILAKU ANAK MUDA
Disusun
Oleh:
Norfilita
Toba Lamba (17517097)
1PA08
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga
selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya
Makalah
ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal
dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas
dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir
kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Pengaruh Globalisasi pada Perilaku Zaman Sekarang, dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Depok,
19 November 2017
Penulis,
Norfilita Toba Lamba
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pengaruh globalisasi di zaman sekarang ini makin terasa melalui media
massa (media elektronik) serta media dunia maya (internet) masuknya budaya
asing ke indonesia. Pengaruh globalisasi juga sangat terasa terhadap perilaku
anak zaman sekarang, yang semakin terasa dengan perubahan perilaku yamg mulai
menggiukuti kebudayaan asing.pengaruh globalisasi tidak dapat terhidarkan
mengingat hal itu sangat wajar mengetahui bahwa mempengaruhi merupakan prose
interaksi antara masyarakat. Melalui proses tersebut Indonesia telah mengalami
di pengaruhi dan mempengaruhi. Perkembangan pun tak lepas karena adanya
pengaruh-pengaruh luar. Hal inilah yang terjadi dalam globalisasi. Globalisasi
tidak hnaya mengenai pengaruh ekonomi namun juga budaya yang ada di Indonesia.
Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk dalam berbagai hal, seperti
anekaragam budaya, lingkungan alam, dan wilayah geografis. Kebudayaan yang beranekaragam
itu seharusnya menjadi suatu kebanggan, namun seiring berkembangnya zaman
merubah pola hidup masyarakat lebih modern. Akibatnya lenih memilih budaya baru
yang dianggap lebih praktis. Masuknya budaya asing merupakan salah satu faktor
kebudayaan local di lupakan. Kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia
sebenarnya wajar saja asal tidak menghilangkan kepribadian bangsa. Namun pada
kenyataannya budaya asing lebih mendominasi sehingga budaya local mulai
terlupakan. Faktor lain pun tak lepas dari kesadaran masyarakat akan pentingnya
peranan budaya local yang merupakan identitas bangsa. Namun demikian tiap
indonesia membutuhkan globalisasi dalam perkembangan bangsa, asalkan tidak
merubah kepribadian dari bangsa Indonesia.
1.2 Rumusan masalah
1.
Bagaimana definisi
globalisasi
2.
Dampak positif dan negative
dari globalisasi perilaku anak zaman sekarang
3.
Cara apa yang digunakan
untuk menghadapi masalah globalisasi
1.3 Tujuan
Adapun
tujauan dari pembuatan makalah ini
1.
untuk mengetahui dan
memahami serta membahas tentang pengertian globalisasi.pengaruh globalisasi
terhadap perilaku anak zaman sekarang
2.
dampak positif dan negatif
dari globalisasi terhadap kebudayaan dan perilaku anak zaman sekarang
3.
cara atau strategi yang dapat
digunakan untuk menghadipi globalisasi di zaman sekarang
1.4 manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil dari makalah
ini
1.
mengetahui pengaruh
globalisasi terhadap tingka laku
2.
faktor-faktor penyebab
lunturnya kebudayaan local
3.
mengetahui cara atau strategi
dalam menghadapi globalisasi
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Globalisasi dan Globalisasi kebudayaan
Globalisasi
adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan
dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Sedangkan
globalisasi kebudayaan adalah penyebaran gagasan, makna, dan nilai ke seluruh dunia dengan
cara tertentu untuk memperluas dan mempererat hubungan sosial. Proses ini
ditandai oleh konsumsi budaya bersama yang dibantu oleh Internet, media budaya
masyarakat, dan perjalanan luar negeri. Konsumsi budaya bersama turut mendorong
pertukaran barang dan kolonisasi yang menyebarkan budaya ke seluruh dunia.
Penyebaran budaya memungkinkan seseorang terlibat dalam hubungan sosial lintas
negara dan kawasan. Penciptaan dan perluasan hubungan sosial seperti ini tidak
terlihat di tingkat material. Globalisasi budaya melibatkan pembentukan norma dan pengetahuan bersama
yang sesuai dengan identitas budaya mereka, baik individu atau kelompok.
Globalisasi budaya terus meningkatkan keterkaitan penduduk dan kebudayaan di
dunnia.
2.2
Dampak positif dan negative
Hal-hal positif dari globalisasi sangat banyak.
Dengan globalisasi, industri pariwisata dan turisme akan semakin berkembang,
banyak turis yang datang dari luar negeri menuju Indonesia sehingga hal ini
akan meningkatkan pendapatan nasional Indonesia. Teknologi-teknologi yang
semakin maju membuat kehidupan masyarakat semakin mudah dan cepat. Hal ini juga
berdampak pada perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan mesin-mesin canggih agar
menjadi lebih produktif dan efisien sehingga tingkat kehidupan masyarakat juga
menjadi semakin baik. Globalisasi juga membuat pasar produk dalam negeri meluas
ke segala penjuru dunia. Dengan globalisasi, masyarakat menjadi semakin maju
dan semakin pintar karena arus informasi dan pengetahuan yang mengalir deras
menuju kehidupan dan pendidikan bangsa Indonesia. Globalisasi menyebabkan
kemajuan di bidang teknologi, informasi, komunikasi, dan trasnportasi yang
memudahkan kehidupan manusia. Meningkatkan
pembelajaran mengenai tata nilai sosial budaya, cara hidup, pola pikir yang
baik, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi dari bangsa lain yang telah maju.Meningkatkan
etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa
kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.
Namun, terlepas
dari hal positif, globalisasi juga mempunyai banyak dampak negatif:
Semakin
mudahnya nilai-nilai barat masuk ke Indonesia baik melalui internet, media
televisi, maupun media cetak yang banyak ditiru oleh masyarakat. Semakin
lunturnya semangat gotong-royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan
sosial sehingga dalam keadaan tertentu/ darurat, misalnya sakit,kecelakaan,
atau musibah hanya ditangani oleh segelintir orang. Terjadinya sikap
mementingkan diri sendiri (individualisme)Adanya sikap sekularisme yang lebih
mementingkan kehidupan duniawi dan mengabaikan nilai-nilai agama. Timbulnya
sikap bergaya hidup mewah dan boros karena status seseorang di dalam masyarakat
diukur berdasarkan kekayaannya.. Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai
dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu Negara.
·
Cultur Shock Biasanya ditandai dengan
perubahan budaya maupun kebiasaan dalam masyarakat. Norma masyarakat yang
sebelumnya menjadi pedoman bagi seseorang bertindak perlahan-lahan berubah
menjadi longgar.Misalnya kebiasaan memberikan salam dan mencium tangan pada
orang tua sudah pudar di kalangan generasi muda. Pudarnya budaya atau kebiasaan
pada masyarakat seperti memberikan salam dan mencium tangan pada orang tua
sudah pudar di kalangan generasi muda sebagian besar disebabkan oleh masuknya
budaya Barat. Memberi salam atau mencium tangan orang tua sudah tergantikan
oleh “Cipika-Cipiki” yang diperkenalkan budaya Barat. Padahal ini tidak sesuai
dengan Bangsa Timur yang lebih mengedepankan etika dalam bermasyarakat.
Terlebih dalam Agama Islam “Cipika-Cipiki” dianggap dosa bila dengan lawan jenis.
·
Sikap Meniru
a. Meniru perilaku
yang buruk Banyak sekali adegan dalam film Barat yang tidak sepatutnya dicontoh
oleh kaum muda. Misalnya perkelahian antarpelajar dan pelajar yag terintimidasi dalam sekolah.
b. Meniru Idola Seseorang yang mengidolakan suatu tokoh, pasti
ingin sama persis menjadi seperti idolanya, setidaknya dalam hal bergaya atau
berpakaian. Kita ambil contoh, siapa yang tak kenal Lady Gaga? Ia adalah salah
satu dari banyak contoh penyanyi papan atas dari luar negri yang banyak dikagumi.
Tak sedikit kaum muda yang mengidolakannya dan mengikuti gaya serta
penampilannya. Cara berpakaian yang tak lazim bahkan mungkin dapat dikatakan
“gila” serta lirik lagunya yang “satanic”. Tapi semua itu seolah tak
berarti, dan tetap diikuti.
·
Style dari Bangsa Barat.
Barat yang identik
dengan liberalisme, sangat bebas dalam berpakaian. Dan karena trend pakaian
dunia berkiblat pada bangsa Barat, maka style/cara berpakaian bangsa Barat pun
perlahan masuk dalam budaya kita dan berpakaian sangat sexy dengan rok pendek
sudah mejadi hal yang lumrah.
·
Cultur lag (Kesenjangan Budaya)
Cultur lag ditandai dengan kebiasaan anggota masyarakat melanggar aturan
atau hukum. Hal yang tidak biasa dalam masyarakat kini telah menjadi lazim
untuk dilakukan. Hal ini akibat kebebasan yang diajarkan budaya Barat sehingga
dirasa terlalu bebas tanpa disertai tanggung jawab.
·
Sikap yang Serba Instant
Era
Globalisasi membuat mudah segala sesuatunya. Ingin makan mie, cukup menyeduh
mie instant. Ingin makan bubur, cukup menyeduh bubur instant. Ingin makanan
dalam waktu singkat, cukup pesan fast food. Serba instant yang hanya memerlukan
waktu beberapa menit saja. Namun bukan berarti hal tersebut bagus. Sikap yang
serba instant akan mengantarkan pada sifat yang tidak sabaran. Terlebih semua
makanan yang instant berdampak negatif pada kesehatan tubuh.
·
Malas & Lalai
Seiring
berkembangnya zaman, masyarakat beralih dari penggunaan Radio menjadi TV atau
bahkan Internet. Hiburan yang disajikan begitu mengasyikan dan seru hingga
membuat kita menjadi lalai dan malas.Bukan
hanya berpengaruh pada kelalaian mengerjakan tugas namun juga dapat menyebabkan
lalai dalam beribadah bahkan cenderung mala
2.3 cara mengatasi
globalisasi
1.
Jati diri harus berbasis kepada budaya dan
kepribadian bangsa.
Jati
diri yang telah tersusun harus berbasis kepada budaya dan kepribadian bangsa
Indonesia, antara lain:
- Religius
- Humanis
- Naturalis
- Terbuka
- Demokratis
- Integrasi dan Harmoni
- Nasionalisme dan Patriotisme
- Berkomitmen Terhadap Kebenaran
- Jujur dan Adil
- Profesional
- Ber-IPTEK
- Mandiri
- Etis dan Moralis
- Kepatuhan Kepada Hukum
- Berjiwa Kemasyarakatan
- Berjiwa Kultural
- Berjiwa Seni dan Estetika.
Hal yang
sangat memprihatinkan rakyat Indonesia dewasa ini adalah
munculnya kehidupan yang bersifat paradoks dan menjadi
bagian dari krisis bangsa yang multidimensial. Kondisi yang paradoks itu
antara lain berupa masuknya budaya sekuler kedalam kehidupan bangsa Indonesia
yang religius dan spiritualis sehingga muncul gaya hidup modern yang
materialistik, individualistik, liberalis, hedonis dan vulgar.
Sifat
rakyat Indonesia yang sangat menghargai kejujuran, keikhlasan dan kemuliaan
manusia, namun yang terjadi banyak orang yang memiliki karakter hipokrit atau
munafik. Sifat ramah, terbuka, moderat dan bersahabat, namun yang terjadi
sekarang adanya gerakan sosial radikal yang menggunakan kekerasan,
sehingga Indonesia disebut negara sarang teroris. Untuk mengatasi kondisi
sosial yang paradoks tersebut, maka rakyat Indonesia harus
membudayakan dan mensosialisasikan jati
diri bangsa seperti telah disebutkan sebelumnya.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari pembahasan diatas dapat
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut
1.
Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi
karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek
kebudayaan lainnya.
2.
kebudayaan adalah penyebaran gagasan, makna, dan nilai
ke seluruh dunia dengan cara tertentu untuk memperluas dan mempererat hubungan
sosial
3.
globalisasi memiliki dampak positif dan negative
terhadap perilaku anak zaman sekarang
4.
banyak cara yang dapat dilalakukan untuk menghadapi
globalisasi yang membawa dampak positif maupun negative.
3.2 Saran
Pengaruh globalisasi tentu telah
membawa suatu pengaruh terhadap bangsa Indonesia yang memiliki dua sisi yaitu
positif dan negative. Pengaruh tersebut tentu teleh membuat suatu perubahan
perilaku anak masa kini. Sebagai generasi muda. Kita harus mampu memilah mana
pengaruh yang baik dan buruk, karena nantinya pengaruh globalisasi dari budaya
asing dapat mempengaruhi perilaku kita di masyarakat. Dan menyaring pengaruh
asing dari globalisasi yang masuk agar sesuai dengan kepribadian bangsa
Indonesia.
DAFTAR
PUSTAKA
SUMBER
Rijal Habibulloh, 2015. Makalah tentang Globalisasi Pkn, http://www.rijalhabibulloh.com/2015/02/makalah-tentang-globalisasi-pkn.html
Haryono,
Cara Kita Mengatasi Globalisasi Bidang Sosial dan Budaya
Sumber

Komentar
Posting Komentar